Sate Rembiga: Warisan Kuliner Pedas Khas Lombok dengan Cita Rasa Istimewa yang Menggugah Selera

garnier Paket hemat isi 2

Kuliner Nusantara kaya akan keragaman cita rasa yang mencerminkan kekayaan budaya setiap daerah, dan salah satu permata kuliner yang patut dibanggakan adalah Sate Rembiga dari Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat. Berbeda dengan sate-sate lain di Indonesia yang umumnya memiliki rasa manis dan gurih, Sate Rembiga menawarkan pengalaman bersantap yang unik dengan dominasi rasa pedas yang kuat berpadu dengan gurih dan aroma rempah-rempah yang khas, menjadikannya favorit tidak hanya bagi warga lokal tetapi juga wisatawan yang berkunjung ke Pulau Seribu Masjid.

sate rembiga
sate rembiga
Memperbaiki kulit dengan Skintific

Keunikan Sate Rembiga tidak hanya terletak pada bumbu rempahnya yang kaya, tetapi juga pada teknik pengolahan yang telah diwariskan turun-temurun sejak berabad-abad lalu. Daging yang dipotong tebal dan dimarinasi dengan bumbu rahasia selama berjam-jam menghasilkan tekstur yang sangat empuk hingga mencairkan di mulut, membuat banyak orang yang pertama kali mencicipi terkejut dengan kelembutan luar biasa yang tidak biasa ditemukan pada sate daging sapi pada umumnya. Artikel komprehensif ini akan mengupas tuntas segala hal tentang Sate Rembiga, mulai dari sejarah dan asal-usul namanya, bahan baku yang digunakan, resep autentik, hingga rekomendasi tempat terbaik untuk menikmati kelezatan hidangan legendaris ini.

Sejarah dan Asal-Usul Sate Rembiga

Kenapa Dinamakan Sate Rembiga?

Nama “Rembiga” sendiri memiliki akar sejarah yang menarik dan erat kaitannya dengan lokasi asal hidangan ini. Kenapa dinamakan Sate Rembiga? Pertanyaan ini sering muncul dari para pencinta kuliner yang penasaran dengan nama unik tersebut.

Sate ini dinamakan Rembiga karena berasal dari Desa Rembiga yang terletak di wilayah Selaparang, Lombok Timur, tidak jauh dari bekas bandara lama Selaparang. Desa ini dulunya merupakan kawasan yang ditumbuhi banyak pohon rembiga, sejenis tanaman lokal yang tumbuh subur di wilayah tersebut, sehingga nama desa diambil dari nama tumbuhan yang mendominasi area itu.

Rembiga Artinya Apa?

Rembiga artinya apa? Menurut penelusuran sejarah dan budaya lokal, kata “rembiga” diserap dari suku kata “rembug” dalam bahasa Sasak yang diasosiasikan dengan istana atau pondok sebagai tempat berkumpulnya para kalangan kerajaan dan anggota keluarga bangsawan. Ini mencerminkan bahwa hidangan ini pada awalnya merupakan sajian istimewa yang hanya disajikan untuk kalangan bangsawan dan pada acara-acara penting kerajaan.

Koneksi dengan kerajaan ini diperkuat oleh fakta sejarah yang menyebutkan bahwa keahlian membuat sate pertama kali muncul melalui tangan-tangan kerabat Raja Pejanggik yang tinggal di Desa Rembiga pada sekitar abad ke-18. Para kerabat raja inilah yang mengembangkan resep dan teknik pengolahan daging sapi dengan bumbu pedas khas yang kemudian menjadi cikal bakal Sate Rembiga seperti yang kita kenal sekarang.

Perkembangan dari Hidangan Istana ke Kuliner Rakyat

Pada awalnya, Sate Rembiga merupakan hidangan eksklusif yang hanya disajikan pada acara adat, upacara keagamaan, dan perayaan kerajaan. Namun seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya warga desa yang mempelajari teknik pembuatan sate ini, hidangan istimewa ini mulai menyebar ke masyarakat umum dan akhirnya menjadi bagian dari kehidupan kuliner sehari-hari masyarakat Lombok.

Penyebaran pengetahuan cara membuat Sate Rembiga dari generasi ke generasi membuat resep ini tetap terjaga keasliannya meskipun telah ratusan tahun berlalu. Setiap keluarga yang mewarisi resep ini memiliki variasi sedikit berbeda dalam komposisi bumbu, namun prinsip dasar dan ciri khas pedas gurih tetap dipertahankan sebagai identitas Sate Rembiga yang autentik.

Kini, Sate Rembiga telah menjadi ikon kuliner Lombok yang wajib dicoba oleh siapa pun yang berkunjung ke pulau ini. Popularitasnya bahkan telah merambah ke luar Lombok, dengan banyak rumah makan yang membuka cabang di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali untuk memenuhi permintaan pencinta kuliner pedas khas Lombok.

Sate Rembiga Terbuat dari Apa?

Bahan Utama Sate Rembiga

Sate Rembiga terbuat dari apa? atau Sate Rembiga daging apa? adalah pertanyaan yang sering muncul mengingat kelembutan luar biasa dari daging yang digunakan hingga menimbulkan spekulasi berbagai macam.

Jawaban resmi dan autentiknya adalah Sate Rembiga menggunakan daging sapi pilihan yang dipotong dengan ukuran lebih tebal dibanding sate-sate pada umumnya. Pemilihan bagian daging sangat penting untuk menghasilkan tekstur yang empuk dan kelezatan optimal. Bagian daging yang biasanya digunakan adalah:

Daging has dalam (tenderloin) yang merupakan bagian paling empuk dengan kandungan lemak minimal, menghasilkan tekstur yang meleleh di mulut.

Daging has luar (sirloin) yang memiliki sedikit lebih banyak serat otot namun tetap empuk jika dimarinasi dengan benar, memberikan sedikit tekstur kenyal yang menyenangkan.

Daging paha belakang yang lebih ekonomis namun jika dipotong melawan serat dan dimarinasi cukup lama juga bisa menghasilkan kelembutan yang sangat baik.

Namun, beredar juga desas-desus di kalangan masyarakat lokal bahwa beberapa pedagang menggunakan daging kuda untuk menghasilkan kelembutan dan rasa khas yang unik. Meskipun demikian, rumah makan Sate Rembiga yang terkenal dan terpercaya tetap menggunakan daging sapi berkualitas tinggi sebagai bahan utama mereka, dengan kelembutan yang dihasilkan dari teknik marinasi dan pemilihan daging yang tepat.

Bumbu dan Rempah Khas

Bumbu adalah jantung dari kelezatan Sate Rembiga. Komposisi bumbu yang kompleks dan kaya rempah inilah yang membedakan Sate Rembiga dari sate-sate lain di Nusantara. Bumbu dasar yang digunakan meliputi:

Cabai rawit merah dalam jumlah banyak yang memberikan tingkat kepedasan tinggi khas Lombok. Cabai Lombok terkenal memiliki tingkat kepedasan yang lebih tinggi dibanding cabai dari daerah lain.

Bawang merah dan bawang putih yang ditumbuk halus sebagai dasar aroma dan rasa gurih.

Terasi atau belacan yang memberikan aroma khas umami dan depth of flavor yang tidak bisa digantikan bahan lain.

Kemiri yang dihaluskan untuk memberikan kekentalan pada bumbu dan rasa yang lebih creamy.

Ketumbar yang dipanggang dan ditumbuk halus untuk aroma yang harum dan sedikit citrus notes.

Asam jawa yang memberikan sentuhan asam segar yang menyeimbangkan rasa pedas dan gurih.

Gula merah atau gula aren yang memberikan sedikit rasa manis untuk menyeimbangkan kepedasan dan gurih, menciptakan kompleksitas rasa.

Kencur dalam jumlah kecil untuk aroma yang segar dan khas.

Garam secukupnya untuk menonjolkan semua rasa.

Semua bumbu ini ditumbuk atau dihaluskan secara tradisional menggunakan ulekan batu, bukan blender, karena proses manual ini menghasilkan tekstur bumbu yang lebih kasar dan aroma yang lebih keluar sempurna.

Proses Marinasi yang Penting

Rahasia kelembutan Sate Rembiga terletak pada proses marinasi yang panjang. Daging sapi yang sudah dipotong tebal-tebal direndam dalam bumbu rempah selama minimal 2 jam, bahkan beberapa pedagang senior melakukan marinasi semalam penuh untuk hasil yang lebih maksimal.

Proses marinasi ini memungkinkan bumbu meresap hingga ke dalam serat daging, melunakkan jaringan ikat, dan memberikan rasa yang konsisten di setiap bagian daging. Enzim alami dari bumbu seperti asam jawa dan kencur juga berperan dalam proses pelunakan daging secara kimia, menjadikan daging semakin empuk tanpa mengubah struktur dasarnya.

Ciri Khas Sate Rembiga

Sate Rembiga memiliki beberapa karakteristik unik yang membedakannya dari sate-sate lain di Indonesia:

Rasa Pedas yang Dominan

Ciri khas Sate Rembiga yang paling menonjol adalah tingkat kepedasannya yang tinggi. Berbeda dengan sate Madura yang manis atau sate Padang yang gurih, Sate Rembiga memiliki rasa pedas yang sangat kuat hingga bisa membuat orang yang menyantapnya berkeringat. Tingkat kepedasan ini berasal dari penggunaan cabai rawit merah dalam jumlah banyak dan cabai Lombok yang memang terkenal lebih pedas.

Namun kepedasan ini bukan sekadar pedas biasa, melainkan pedas yang berlapis dengan rasa gurih dari terasi, sedikit manis dari gula merah, dan asam segar dari asam jawa. Kombinasi rasa yang kompleks ini membuat kepedasan terasa lebih nikmat dan tidak monoton.

Tekstur Daging yang Sangat Empuk

Kelembutan daging Sate Rembiga sering membuat orang terkejut dan bahkan ragu apakah benar-benar menggunakan daging sapi. Teksturnya yang meleleh di mulut dan tidak memerlukan banyak kunyahan adalah hasil dari:

Pemilihan bagian daging yang tepat dengan kandungan lemak intramuskular yang cukup.

Pemotongan melawan serat daging sehingga serat otot menjadi lebih pendek dan mudah dikunyah.

Marinasi yang lama dengan bumbu yang mengandung enzim pelunakan alami.

Teknik pembakaran yang tepat dengan api sedang sehingga daging matang merata tanpa menjadi keras.

Aroma Asap dan Rempah yang Khas

Pembakaran di atas arang kelapa atau kayu menghasilkan aroma asap yang khas meresap ke dalam daging. Asap ini bercampur dengan aroma rempah-rempah dari bumbu marinasi, menciptakan aroma yang sangat menggugah selera bahkan dari jarak jauh.

Potongan Daging yang Lebih Tebal

Berbeda dengan sate pada umumnya yang memotong daging tipis-tipis, Sate Rembiga menggunakan potongan daging yang lebih tebal dengan ukuran sekitar 3-4 cm persegi. Potongan besar ini memberikan kepuasan tersendiri saat menggigit dan memungkinkan tekstur empuk terasa lebih jelas.

Penyajian dengan Lontong dan Kuah

Sate Rembiga biasanya disajikan bersama lontong atau ketupat yang dipotong-potong, serta kuah kaldu tulang sapi yang gurih dan segar. Kuah ini membantu menyeimbangkan kepedasan dari sate dan memberikan kesegaran di sela-sela gigitan daging yang kaya rempah.

Resep Sate Rembiga Autentik

Untuk Anda yang ingin mencoba membuat Sate Rembiga sendiri di rumah, berikut adalah resep autentik yang telah disesuaikan untuk skala rumahan:

Bahan-Bahan

Untuk daging:

  • 1 kg daging sapi has dalam atau has luar, potong tebal 3×3 cm

  • 2 sendok teh garam

  • 1 sendok teh merica putih bubuk

Untuk bumbu halus:

  • 15-20 buah cabai rawit merah (sesuaikan dengan tingkat kepedasan yang diinginkan)

  • 5-7 buah cabai merah keriting

  • 10 siung bawang merah

  • 6 siung bawang putih

  • 1 sendok makan terasi bakar

  • 5 butir kemiri, sangrai

  • 2 sendok teh ketumbar, sangrai

  • 2 ruas kencur seukuran ibu jari

  • 3 sendok makan gula merah sisir halus

  • 2 sendok makan asam jawa, larutkan dengan sedikit air

  • Garam secukupnya

Untuk penyajian:

  • Lontong atau ketupat

  • Kuah kaldu tulang sapi

  • Sambal khas Lombok (opsional)

Cara Membuat

Langkah 1: Persiapan Daging

Cuci bersih daging sapi dan potong melawan arah serat dengan ukuran tebal sekitar 3×3 cm. Pemotongan melawan serat sangat penting untuk menghasilkan tekstur yang lebih empuk. Taburi daging dengan garam dan merica putih, aduk rata dan diamkan selama 15 menit.

Langkah 2: Membuat Bumbu Halus

Haluskan semua bahan bumbu menggunakan cobek atau ulekan batu secara tradisional. Jangan gunakan blender karena akan menghasilkan tekstur yang terlalu halus dan menghilangkan karakter bumbu. Proses pengulekan memerlukan waktu sekitar 15-20 menit untuk mendapatkan bumbu yang benar-benar halus namun tetap memiliki tekstur sedikit kasar.

Masukkan cabai, bawang merah, bawang putih, terasi, kemiri, ketumbar, dan kencur ke dalam cobek. Ulek hingga halus. Tambahkan gula merah dan terus ulek hingga gula larut sempurna. Terakhir, tambahkan larutan asam jawa dan garam, aduk rata.

Langkah 3: Marinasi Daging

Campurkan daging yang sudah dibumbui dengan bumbu halus yang telah dibuat. Aduk hingga semua permukaan daging terbalut bumbu secara merata. Gunakan tangan yang sudah bersih untuk memijat-mijat bumbu agar meresap lebih dalam ke dalam daging.

Tutup wadah dengan rapat dan simpan di dalam kulkas selama minimal 2 jam. Untuk hasil terbaik, marinasi semalaman agar bumbu benar-benar meresap sempurna hingga ke dalam serat daging.

Langkah 4: Penusukan

Setelah proses marinasi selesai, tusuk daging dengan tusukan sate dari bambu yang sudah direndam air selama 30 menit. Perendaman tusukan bambu penting agar tidak mudah terbakar saat dipanggang. Tusuk 3-4 potong daging per tusuk sate, pastikan daging tidak terlalu rapat agar panas bisa meresap merata.

Langkah 5: Pembakaran

Panaskan panggangan atau bara arang hingga benar-benar panas dengan bara yang sudah berwarna putih keabuan. Hindari api yang terlalu besar karena akan membakar bagian luar daging sebelum bagian dalam matang.

Bakar sate sambil sesekali dibalik agar matang merata di semua sisi. Proses pembakaran memerlukan waktu sekitar 8-12 menit tergantung tebal daging dan panas bara. Daging yang sudah matang akan berwarna kecoklatan dengan sedikit hangus di bagian tepi, mengeluarkan aroma harum yang menggugah selera.

Sesekali olesi sate dengan sedikit minyak atau sisa bumbu marinasi agar permukaan tidak kering dan tetap mengkilap.

Langkah 6: Penyajian

Sajikan Sate Rembiga yang masih panas bersama potongan lontong atau ketupat. Siram dengan kuah kaldu tulang sapi yang gurih dan hangat. Tambahkan sambal khas Lombok di samping untuk yang menginginkan sensasi pedas ekstra.

Sate Rembiga paling nikmat disantap dalam keadaan hangat dengan nasi putih atau lontong, ditemani segelas es teh manis untuk menetralkan kepedasan.

Resep Sate Rembiga Ayam

Bagi yang tidak terlalu menyukai daging sapi atau mencari alternatif yang lebih ringan, Resep Sate Rembiga ayam bisa menjadi pilihan menarik meskipun bukan versi autentik tradisional.

Bahan-Bahan

  • 1 kg daging ayam fillet paha atau dada, potong dadu 3×3 cm

  • Bumbu halus sama seperti resep sate sapi (dengan jumlah disesuaikan)

  • Proses marinasi hanya perlu 1-2 jam karena daging ayam lebih cepat menyerap bumbu

Cara Membuat

Proses pembuatan hampir sama dengan Sate Rembiga daging sapi, namun dengan beberapa penyesuaian:

Waktu marinasi lebih singkat karena daging ayam lebih lunak dan cepat menyerap bumbu, cukup 1-2 jam.

Waktu pembakaran lebih cepat sekitar 6-8 menit karena daging ayam lebih cepat matang dibanding daging sapi.

Tingkat kepedasan bisa dikurangi karena daging ayam memiliki rasa yang lebih ringan, kepedasan terlalu tinggi bisa menutupi rasa ayamnya.

Meskipun menggunakan ayam, Sate Rembiga versi ini tetap mempertahankan karakter pedas gurih khas dengan aroma rempah yang menggoda.

Harga Sate Rembiga di Berbagai Tempat

Berapa Harga Sate Rembiga?

Sate Rembiga harga bervariasi tergantung lokasi, reputasi rumah makan, dan kualitas daging yang digunakan. Berikut adalah kisaran harga untuk berbagai lokasi:

Di Lombok (Lokasi Asli):

Rumah makan terkenal seperti Sate Rembiga Ibu Sinnaseh atau Sate Rembiga Utama Bu Ririn di Jalan Dr. Wahidin, Rembiga, menawarkan harga sekitar:

  • Sate Rembiga per tusuk: Rp8.000 – Rp12.000

  • Paket 1 porsi (5-6 tusuk) dengan lontong dan kuah: Rp50.000 – Rp70.000

  • Paket keluarga (10-15 tusuk): Rp100.000 – Rp150.000

Warung-warung kecil di sekitar area Rembiga biasanya sedikit lebih murah:

  • Sate per tusuk: Rp6.000 – Rp9.000

  • Paket 1 porsi: Rp40.000 – Rp55.000

Di Mataram dan Kota-Kota Lombok Lainnya:

Cabang atau rumah makan di area Cakranegara, Ampenan, dan Kekalik:

  • Sate per tusuk: Rp9.000 – Rp13.000

  • Paket 1 porsi: Rp55.000 – Rp80.000

Di Luar Lombok (Jakarta, Surabaya, Bali):

Sate Rembiga Jakarta dan kota-kota besar lainnya umumnya dijual dengan harga premium:

  • Sate per tusuk: Rp12.000 – Rp20.000

  • Paket 1 porsi: Rp80.000 – Rp150.000

  • Paket premium dengan daging pilihan: Rp150.000 – Rp250.000

Harga yang lebih tinggi di luar Lombok disebabkan oleh biaya transportasi bahan baku, sewa tempat yang lebih mahal di kota-kota besar, dan positioning sebagai kuliner premium khas daerah.

Rekomendasi Tempat Makan Sate Rembiga Terbaik

Sate Rembiga Terdekat di Lombok

Sate Rembiga Ibu Sinnaseh

  • Alamat: Jalan Dr. Wahidin, Rembiga, Selaparang, Mataram

  • Jam Buka: 08.00 – 21.00 WITA

  • Keunggulan: Salah satu rumah makan tertua dan paling terkenal dengan rasa autentik yang terjaga

Sate Rembiga Utama Bu Ririn

  • Alamat: Jalan Dr. Wahidin, Rembiga, Selaparang, Mataram

  • Jam Buka: 08.00 – 21.00 WITA

  • Keunggulan: Saingan utama Ibu Sinnaseh dengan cita rasa yang tidak kalah lezat, porsi besar

Sate Rembiga Kekalik

  • Alamat: Jalan Pejanggik, Kekalik, Mataram

  • Jam Buka: 09.00 – 20.00 WITA

  • Keunggulan: Lokasi lebih mudah diakses dari pusat kota Mataram

Sate Rembiga Cakranegara

  • Alamat: Area Pasar Cakranegara, Mataram

  • Jam Buka: 07.00 – 19.00 WITA

  • Keunggulan: Harga lebih terjangkau dengan rasa yang tetap enak

Sate Rembiga di Jakarta

Beberapa rumah makan di Jakarta yang menyajikan Sate Rembiga autentik:

Warung Lombok

  • Area: Kelapa Gading, Jakarta Utara

  • Menyajikan berbagai kuliner khas Lombok termasuk Sate Rembiga dengan bumbu langsung dari Lombok

Rumah Makan Taliwang

  • Area: Kemang, Jakarta Selatan

  • Spesialisasi kuliner Nusa Tenggara dengan Sate Rembiga sebagai menu andalan

Sate Rembiga Pak Kumis

  • Area: Tebet, Jakarta Selatan

  • Rumah makan spesialis Sate Rembiga dengan chef dari Lombok

Tips Menikmati Sate Rembiga

Untuk mendapatkan pengalaman terbaik saat menikmati Sate Rembiga:

Santap dalam keadaan hangat karena rasa bumbu dan kelembutan daging paling optimal saat baru selesai dibakar.

Kombinasikan dengan lontong dan kuah untuk menyeimbangkan rasa pedas dan gurih yang kuat.

Siapkan minuman dingin seperti es teh manis, es kelapa muda, atau es jeruk untuk menetralkan kepedasan.

Jangan terburu-buru nikmati setiap gigitan dengan perlahan untuk merasakan kompleksitas rasa bumbu yang berlapis.

Tambahkan sambal di samping jika Anda pencinta pedas ekstrem untuk sensasi yang lebih menantang.

Datang di waktu yang tepat jika ingin makan di rumah makan terkenal di Lombok, hindari jam makan siang (12.00-14.00) karena sangat ramai dan sering kehabisan.

Sate Rembiga adalah warisan kuliner Lombok yang mempersembahkan pengalaman bersantap unik dengan perpaduan rasa pedas, gurih, dan aroma rempah yang kaya. Dari sejarahnya yang berakar dari kalangan kerajaan hingga menjadi hidangan rakyat yang digemari, Sate Rembiga telah membuktikan daya tariknya yang melampaui batas geografis dan generasi.

Kelembutan luar biasa dari daging sapi yang dimarinasi dengan bumbu rahasia turun-temurun, dibakar di atas bara arang hingga menghasilkan aroma asap yang menggugah selera, dan disajikan dengan lontong serta kuah kaldu yang gurih, menjadikan Sate Rembiga sebagai kuliner yang wajib dicoba oleh siapa pun yang mengunjungi Lombok atau menemukan rumah makan Sate Rembiga di kota-kota besar Indonesia.

Baik Anda seorang pecinta kuliner pedas, penikmat cita rasa nusantara, atau wisatawan yang ingin merasakan autentisitas kuliner lokal, Sate Rembiga menawarkan pengalaman yang tidak akan terlupakan dan pasti membuat Anda ingin kembali lagi untuk menikmati kelezatannya yang istimewa.