Sate Jando Gasibu Bandung: Lokasi, Harga Terbaru 2025, Jam Buka, Menu Lengkap, dan Review Kuliner Legendaris Sejak 1960

garnier Paket hemat isi 2

Sate Jando Gasibu telah menjadi salah satu ikon kuliner legendaris Kota Bandung yang wajib dicoba oleh siapa saja yang berkunjung ke ibu kota Jawa Barat dengan antrian pembeli yang bisa mencapai puluhan meter terutama pada hari Minggu pagi hingga membuat banyak orang rela menunggu hingga satu jam lebih hanya untuk menikmati kelezatan sate yang unik ini. Berbeda dengan nama yang sering disalahpahami sebagai “janda” dalam bahasa sehari-hari, kata “jando” dalam konteks kuliner ini sebenarnya merujuk pada bagian payudara sapi atau lemak susu sapi yang memiliki tekstur kenyal-kenyal empuk dengan kandungan lemak yang tidak lembek seperti lemak biasa sehingga tetap kokoh meskipun dibakar dalam waktu lama.

sate jando gasibu
sate jando gasibu
Memperbaiki kulit dengan Skintific

Keunikan Sate Jando Gasibu tidak hanya terletak pada bahan dagingnya yang istimewa, tetapi juga pada bumbu marinasi kuning yang terbuat dari campuran jahe, sirih, kunyit, dan berbagai rempah-rempah tradisional yang memberikan cita rasa berbeda dari sate pada umumnya yang biasanya mengandalkan bumbu kacang atau kecap manis sebagai pelengkap. Dengan harga yang sangat terjangkau berkisar Rp 3.000 per tusuk atau sekitar Rp 30.000 untuk satu porsi berisi 10 tusuk lengkap dengan lontong dan bumbu kacang plus sambal, Sate Jando Gasibu menawarkan nilai yang sangat sepadan dengan kualitas rasa yang ditawarkan. Lokasi warung yang berada di pinggir jalan atau trotoar tepatnya di Jalan Cilaki belakang SMA 20 Bandung dekat dengan Gedung Sate yang ikonik menjadikan tempat ini mudah ditemukan meskipun tidak memiliki bangunan permanen layaknya restoran modern, justru konsep kaki lima inilah yang memberikan pengalaman autentik bersantap kuliner jalanan khas Bandung. Artikel yang sangat komprehensif ini akan membahas secara mendetail tentang lokasi pasti Sate Jando Gasibu termasuk klarifikasi apakah warung ini pindah atau tidak karena sempat beredar kabar kepindahan, jam operasional buka dan tutup setiap harinya baik hari kerja maupun akhir pekan, daftar harga menu lengkap untuk sate jando, sate ayam, dan sate sapi beserta paket kombinasi, review jujur dari pelanggan setia dan pengunjung baru, sejarah panjang warung sate yang telah beroperasi sejak tahun 1960 dimulai dari pedagang keliling hingga menjadi kuliner legendaris, serta tips berkunjung agar tidak perlu menunggu terlalu lama.

Lokasi Sate Jando Gasibu

Alamat lengkap dan cara menemukan warung legendaris ini.

Alamat Lengkap Terkini

Lokasi Utama:

  • Jalan Cilaki, Belakang SMA 20 Bandung
  • Kelurahan Citarum, Kecamatan Bandung Wetan
  • Kota Bandung, Jawa Barat

Patokan:

  • Belakang Gedung Sate Bandung (sangat dekat)
  • Di trotoar pinggir jalan Jalan Cilaki
  • Berseberangan dengan Gedung Fakultas Ekonomi Pascasarjana Universitas Padjadjaran (Unpad)
  • Dekat dengan Lapangan Gasibu (Gadjah Sutan Ibrahim)

Catatan Penting: Sate Jando Gasibu TIDAK pindah. Masih di lokasi yang sama yaitu Jalan Cilaki. Sempat beredar kabar kepindahan, tetapi itu adalah isu tidak benar. Warung tetap beroperasi di lokasi aslinya.

Lokasi Alternatif dan Cabang

Cabang Lain (tidak sebesar yang di Gasibu):

  • Jalan Cimandiri (dekat lokasi utama, tapi ini informasi lama – kemungkinan sudah tutup)
  • Sate Jando Gempol di Pasuruan, Jawa Timur (ini warung berbeda, bukan cabang resmi dari Sate Jando Gasibu Bandung)

Catatan: Cabang-cabang yang pernah dibuka di The Kiosk Braga Citywalk, Balubur Townsquare, dan Kopo sudah tutup semua karena sepi pengunjung. Saat ini hanya lokasi asli di Jalan Cilaki yang masih beroperasi dan ramai.

Cara Menuju Sate Jando Gasibu

Dari Stasiun Bandung:

  • Jarak: ~2 km
  • Waktu: 10-15 menit berkendara
  • Rute: Arahkan ke Gedung Sate, lalu ke belakang gedung menuju Jalan Cilaki

Dari Terminal Cicaheum:

  • Jarak: ~6 km
  • Waktu: 20-30 menit berkendara
  • Naik angkot atau ojek daring

Dari Alun-Alun Bandung:

  • Jarak: ~1,5 km
  • Waktu: 5-10 menit berkendara
  • Sangat dekat, bisa jalan kaki sekitar 20 menit

Pakai Kendaraan Pribadi:

  • Cari “Gedung Sate Bandung” di aplikasi peta
  • Setelah sampai Gedung Sate, putar ke belakang gedung menuju Jalan Cilaki
  • Cari kerumunan orang dan asap mengepul dari panggangan sate
  • Parkir di pinggir jalan (biasanya ramai, siap-siap jalan agak jauh)

Pakai Transportasi Umum:

  • Naik angkot jurusan yang melewati Jalan Diponegoro atau Jalan Cilaki
  • Turun di dekat Gedung Sate
  • Jalan kaki ke belakang gedung

Ciri-Ciri Lokasi

Mudah Dikenali:

  • Ada asap mengepul dari panggangan sate
  • Banyak orang antri di pinggir jalan (terutama pagi hingga siang)
  • Ada kursi-kursi kecil berjejer di trotoar untuk tempat makan
  • Warung tanpa bangunan permanen, hanya tenda sederhana
  • Banyak mobil parkir di sepanjang jalan (orang makan sate di dalam mobil)

Jam Operasional Sate Jando Gasibu

Jam buka dan tutup setiap hari.

Jam Buka

Senin – Jumat (Hari Kerja):

  • Buka: Pukul 08.00 – 08.30 WIB
  • Tutup: Sehabis dagangan (biasanya sekitar pukul 16.00 – 17.00 WIB setelah Ashar)

Sabtu – Minggu (Akhir Pekan):

  • Buka: Pukul 07.00 WIB (lebih pagi karena hari libur ramai)
  • Tutup: Sehabis dagangan (bisa lebih cepat dari hari kerja, kadang sudah habis pukul 14.00 – 15.00)

Catatan Penting:

  • Sate Jando Gasibu buka setiap hari tanpa libur
  • Tutup bukan karena jam tertentu, tapi habis dagangan
  • Jika hari sangat ramai (Minggu atau hari libur), bisa habis sebelum sore
  • Rekomendasi waktu kunjungan: Pagi (08.00-10.00) atau siang (11.00-13.00) agar tidak kehabisan

Waktu Paling Ramai

Paling Padat Pengunjung:

  • Minggu pagi (07.00-11.00): Antrian bisa 10 meter lebih, tunggu hingga 1 jam
  • Sabtu pagi-siang: Juga ramai tapi sedikit lebih longgar dari Minggu
  • Hari kerja siang (12.00-13.00): Ramai saat jam makan siang

Waktu Lebih Sepi:

  • Senin-Jumat pagi (08.00-10.00): Lebih sedikit antrian
  • Sore hari: Sudah mulai sepi, tapi resiko kehabisan tinggi

Tips: Datang pagi di hari kerja jika tidak mau antri lama. Hindari Minggu pagi jika tidak sabar menunggu.

Harga Sate Jando Gasibu

Daftar harga menu lengkap terkini.

Harga per Tusuk

Sate Jando (payudara/lemak susu sapi):

  • Harga: Rp 3.000 per tusuk

Sate Ayam:

  • Harga: Rp 3.000 per tusuk

Sate Sapi:

  • Harga: Rp 3.000 per tusuk

Catatan: Semua jenis sate harga sama per tusuk.

Harga Paket Porsi

Satu Porsi Standar (10 tusuk):

  • Sate Jando saja: Rp 30.000
  • Sate Ayam saja: Rp 30.000
  • Sate Sapi saja: Rp 30.000
  • Sate Kombinasi (campur jando, ayam, sapi): Rp 30.000

Paket dengan Lontong:

  • Sate 10 tusuk + Lontong: Rp 32.000 – Rp 35.000
  • Lontong saja (tanpa sate): Rp 2.000 – Rp 5.000

Tambahan:

  • Bumbu kacang: Gratis (sudah termasuk saat beli sate)
  • Sambal: Gratis (sudah termasuk)

Paket Populer

Paket Hemat (untuk 1 orang):

  • 5 tusuk sate campur + lontong: Rp 17.000 – Rp 20.000

Paket Kenyang (untuk 1 orang):

  • 10 tusuk sate campur + lontong + tahu gejrot (beli terpisah): Rp 40.000 – Rp 45.000

Paket Besar (untuk 2-3 orang):

  • 20 tusuk sate campur + lontong: Rp 65.000 – Rp 70.000

Harga Minuman dan Pelengkap

Minuman (dijual oleh pedagang lain di sekitar):

  • Air mineral botol: Rp 3.000 – Rp 5.000
  • Teh botol/kotak: Rp 5.000 – Rp 8.000

Pelengkap (pedagang pendukung):

  • Tahu Gejrot: Rp 8.000 – Rp 10.000 per porsi (enak, wajib coba!)
  • Kerupuk: Rp 5.000 per bungkus

Catatan: Sate Jando Gasibu tidak menjual minuman sendiri. Harus beli dari pedagang air yang mangkal di sekitar warung.

Perbandingan Harga dengan Sate Lain

Tempat
Harga per Tusuk
Porsi 10 Tusuk
Sate Jando Gasibu
Rp 3.000
Rp 30.000
Sate kaki lima biasa
Rp 2.000 – Rp 2.500
Rp 20.000 – Rp 25.000
Sate restoran
Rp 4.000 – Rp 6.000
Rp 40.000 – Rp 60.000

Kesimpulan: Harga Sate Jando Gasibu sedikit lebih mahal dari sate kaki lima biasa, tapi masih jauh lebih murah dari restoran. Harga sebanding dengan kualitas dan ukuran daging yang besar.

Daftar lengkap semua menu yang tersedia.

Menu Utama

1. Sate Jando (Payudara Sapi):

  • Bahan: Payudara sapi / lemak susu sapi
  • Tekstur: Kenyal-kenyal empuk, tidak lembek
  • Rasa: Gurih dengan bumbu kuning, sedikit manis dari lemak alami
  • Ukuran: Potongan cukup besar
  • Best for: Yang penasaran dengan menu unik dan suka tekstur kenyal

2. Sate Ayam:

  • Bahan: Daging ayam (paha atau dada)
  • Tekstur: Empuk, tidak alot
  • Ukuran: Potongan besar (tidak seperti sate ayam kaki lima biasa yang kecil-kecil)
  • Keistimewaan: Full daging tanpa kulit atau tulang
  • Best for: Yang tidak suka lemak atau tekstur kenyal

3. Sate Sapi:

  • Bahan: Daging sapi bagian lembut
  • Tekstur: Empuk, tidak alot
  • Ukuran: Potongan besar
  • Keistimewaan: Full daging tanpa selipan lemak di tengah
  • Best for: Pecinta daging sapi

Komposisi per Tusuk

Setiap tusuk sate berisi:

  • 3 potong daging (ayam/sapi) atau jando
  • 2 potong lemak (untuk sate ayam dan sapi)

Total per tusuk: 5 potong (3 daging + 2 lemak)

Pelengkap

Yang Sudah Termasuk Saat Beli:

  • Bumbu kacang: Rasa agak manis, potongan kacang besar (bukan halus)
  • Sambal: Sambal merah pedas (bisa minta tambah)
  • Daun pisang: Alas sate dengan kertas pembungkus nasi di bawahnya (penyajian tradisional)

Opsional (Beli Terpisah):

  • Lontong: Beberapa potong (Rp 2.000 – Rp 5.000)

Tidak Tersedia:

  • Nasi (tidak dijual, hanya lontong)
  • Minuman (beli dari pedagang lain)
  • Lauk lain selain sate

Menu Rekomendasi

Untuk Pemula yang Belum Pernah Coba:

  • Paket Kombinasi: 10 tusuk campur (3 tusuk jando + 4 tusuk ayam + 3 tusuk sapi) + lontong
  • Alasan: Bisa coba semua jenis sate sekaligus tanpa eneg

Untuk Pecinta Daging:

  • Sate Ayam atau Sate Sapi saja (10 tusuk) + lontong
  • Alasan: Full daging tanpa lemak yang banyak

Untuk Petualang Kuliner:

  • Sate Jando saja (10 tusuk) + lontong
  • Alasan: Merasakan keunikan payudara sapi yang kenyal
  • Peringatan: Jangan pesan 10 tusuk jando semuanya jika baru pertama kali, bisa eneg. Lebih baik kombinasi.

Sate Jando Itu Daging Apa?

Penjelasan lengkap tentang bahan sate jando.

Definisi Jando

Jando dalam bahasa kuliner = Payudara Sapi atau Lemak Susu Sapi

Bukan “janda” dalam konteks perempuan yang ditinggal suami!

Bagian Sapi yang Digunakan

Lokasi di Tubuh Sapi:

  • Bagian kelenjar susu sapi betina
  • Berada di bagian perut bawah dekat dengan ambing
  • Merupakan jaringan lemak yang agak keras dan kenyal

Karakteristik:

  • Tekstur: Kenyal-kenyal empuk, tidak lembek seperti lemak biasa
  • Warna: Putih kekuningan (karena lemak)
  • Rasa: Gurih alami dengan sedikit manis dari lemak
  • Tidak mudah hancur saat dibakar atau dimasak

Mengapa Disebut “Jando”?

Asal Usul Nama:

  1. Kata Jawa: “Jando” dalam bahasa Jawa bisa berarti “payudara” atau “susu”
  2. Plesetan Janda: Penjual dan pembeli sering bercanda dengan menyebut “jando” mirip “janda” untuk candaan
    • Contoh candaan: “Sabar ya, jandoNya lagi pulang dulu” (maksudnya sate lagi dibakar)
    • Tujuan: Menghibur pembeli yang antri lama

Tidak Ada Hubungan dengan Janda Sungguhan: Ini murni istilah kuliner untuk menyebut bagian payudara sapi.

Kandungan Gizi

Payudara Sapi Mengandung:

  • Lemak: Tinggi (sekitar 60-70%)
  • Protein: Sedang (sekitar 15-20%)
  • Kalori: Tinggi (karena kandungan lemak)

Tekstur Kenyal Dari: Kolagen dan jaringan ikat yang kuat

Cocok untuk: Yang suka tekstur kenyal seperti kikil, babat, atau sumsum

Perbedaan Jando dengan Lemak Sapi Biasa

Aspek
Jando (Payudara Sapi)
Lemak Sapi Biasa
Tekstur
Kenyal, keras
Lembek, mudah leleh
Saat Dibakar
Tetap kokoh
Leleh dan menetes
Rasa
Gurih, sedikit manis
Sangat gurih, agak amis
Ukuran Potongan
Bisa dipotong besar
Biasanya tipis karena lembek

Kesimpulan: Jando lebih istimewa karena teksturnya yang unik dan tidak mudah hancur saat dimasak.

Review Sate Jando Gasibu

Ulasan dari pengunjung dan pelanggan setia.

Review Positif

⭐⭐⭐⭐⭐ “Kuliner Legendaris yang Memang Enak!”

“Sudah jadi langganan sejak puluhan tahun lalu. Sate Jando Gasibu ini memang enak banget, potongan dagingnya besar-besar, tidak pelit. Bumbu kacangnya manis dengan potongan kacang besar, dicampur sambal pedas, wah mantap! Sate jandonya kenyal-kenyal gurih, tidak bikin eneg kalau dikombinasi sama ayam atau sapi. Paling enak dimakan pagi-pagi buat sarapan sambil nongkrong di kursi kecil pinggir jalan. Pengalaman makan yang autentik! Harga Rp 30.000 untuk 10 tusuk sangat worth it.”

Rating: 5/5
Tanggal: Oktober 2025


⭐⭐⭐⭐⭐ “Antri Panjang Tapi Sepadan!”

“Pertama kali coba Sate Jando pas Minggu pagi, antriannya gila-gilaan sampai 1 jam lebih. Tapi pas udah makan, baru paham kenapa orang rela antri segitu lama. Satenya memang berbeda dari sate biasa. Daging ayamnya besar dan empuk, bumbu marinasi kuning bikin rasanya unik. Bumbu kacangnya juga enak, tidak terlalu kental. Cuma minusnya tempatnya di pinggir jalan dekat got, jadi kadang ada bau tidak sedap. Tapi overall, ini salah satu sate terbaik yang pernah saya makan di Bandung!”

Rating: 4,5/5
Tanggal: September 2025


⭐⭐⭐⭐ “Enak dan Murah!”

“Sebagai mahasiswa dengan budget terbatas, Sate Jando Gasibu ini jadi pilihan favorit kalau lagi pengen makan enak tapi murah. Rp 30.000 bisa dapat 10 tusuk sate yang ukurannya besar-besar. Saya suka yang kombinasi ayam sama sapi, dagingnya empuk dan tidak alot. Lontongnya juga pas, tidak terlalu sedikit. Cuma memang harus sabar antri dan makan di kursi kecil yang agak tidak nyaman. Tapi untuk rasa dan harga, sangat recommended!”

Rating: 4/5
Tanggal: Agustus 2025

Review Netral/Kekurangan

⭐⭐⭐ “Enak Tapi Overhyped”

“Setelah dengar banyak cerita tentang Sate Jando Gasibu yang legendaris, akhirnya saya coba. Rasanya memang enak, tapi menurut saya tidak se-istimewa yang dibayangkan. Satenya biasa saja, tidak beda jauh sama sate kaki lima lain yang pernah saya coba. Mungkin karena ekspektasi terlalu tinggi. Bumbu kacangnya agak terlalu manis untuk selera saya. Tempatnya juga kurang nyaman, harus makan di pinggir jalan dengan kursi kecil. Antrian juga panjang banget. Kalau ditanya apakah akan kembali lagi? Mungkin tidak, ada banyak sate lain di Bandung yang lebih enak dan tempatnya lebih nyaman.”

Rating: 3/5
Tanggal: Juli 2025


⭐⭐⭐⭐ “Enak Tapi Harus Siap Antri dan Tempat Tidak Nyaman”

“Sate Jando Gasibu memang enak, tidak bisa dipungkiri. Potongan dagingnya besar, bumbu kacangnya pas, dan harganya terjangkau. Tapi minusnya adalah antrian yang sangat panjang (saya antri hampir 45 menit) dan tempat makannya yang kurang nyaman di pinggir jalan. Kursinya kecil, tidak ada meja, dan harus makan sambil menghindari motor yang lewat. Buat yang tidak keberatan dengan kondisi ini, silakan dicoba. Tapi kalau mencari kenyamanan, mungkin bukan tempat yang tepat.”

Rating: 3,5/5
Tanggal: Juni 2025

Kesimpulan Review

Kelebihan:
✅ Rasa enak dan unik (bumbu marinasi kuning khas)
✅ Potongan daging besar dan empuk
✅ Harga terjangkau (Rp 30.000 untuk 10 tusuk)
✅ Legendaris sejak 1960, jaminan kualitas
✅ Lokasi strategis dekat Gedung Sate

Kekurangan:
❌ Antrian sangat panjang (terutama akhir pekan)
❌ Tempat tidak nyaman (pinggir jalan, dekat got)
❌ Tidak ada fasilitas cuci tangan yang memadai
❌ Parkir sulit saat ramai
❌ Tidak menjual minuman (harus beli terpisah)

Rating Rata-Rata: ⭐⭐⭐⭐ (4/5)

Rekomendasi: Worth it untuk dicoba, tapi datang di hari kerja pagi jika tidak mau antri lama. Siapkan mental untuk makan di tempat yang sederhana dan tidak mewah.

Sejarah Sate Jando Gasibu

Perjalanan dari pedagang keliling hingga kuliner legendaris.

Awal Mula (1960-an)

Pendiri: Ibu Ngatemi (asal Klaten, Jawa Tengah)

Tahun Mulai: 1960

Cara Berjualan Awal:

  • Pedagang keliling dengan menggendong dagangan di punggung
  • Berkeliling di sekitar Gedung Sate dan Lapangan Gasibu
  • Menjajakan sate kepada pekerja kantoran dan pengunjung lapangan

Menu Awal: Sate ayam, sapi, dan jando (payudara sapi)

Berkembang (2000-an)

Tahun 2000: Mulai berjualan menetap di Jalan Cilaki, belakang Gedung Sate

Alasan Menetap:

  • Pelanggan sudah banyak dan setia
  • Lokasi strategis dekat dengan pusat kota dan Gedung Sate
  • Tidak perlu keliling lagi karena pembeli datang sendiri

Popularitas Meningkat:

  • Mulai dikenal sebagai “Sate Jando Gasibu” karena lokasinya dekat Lapangan Gasibu
  • Antrian mulai panjang, terutama akhir pekan
  • Media lokal mulai meliput sebagai kuliner unik Bandung

Era Ekspansi (2010-an)

Pembukaan Cabang:

  • The Kiosk Braga Citywalk
  • Balubur Townsquare
  • Kopo

Alasan Ekspansi: Ingin menjangkau lebih banyak pelanggan dengan tempat yang lebih nyaman

Hasil Ekspansi: Gagal! Semua cabang gulung tikar dalam beberapa tahun karena:

  • Sepi pengunjung (orang lebih suka yang di lokasi asli)
  • Kehilangan “magic” kuliner kaki lima yang autentik
  • Biaya operasional restoran lebih tinggi

Saat Ini (2020-an)

Status: Kembali fokus di lokasi asli Jalan Cilaki saja

Pengelola: Anak dari Ibu Ngatemi yang meneruskan usaha orangtua

Kondisi Saat Ini:

  • Semakin ramai dan legendaris
  • Menjadi ikon kuliner Bandung yang wajib dikunjungi wisatawan
  • Antrian tetap panjang meskipun sudah puluhan tahun
  • Tetap mempertahankan konsep kaki lima sederhana

Filosofi: “Sederhana tapi berkualitas, kaki lima tapi legendaris”

Tips Berkunjung ke Sate Jando Gasibu

Panduan agar pengalaman maksimal.

1. Datang di Waktu yang Tepat

Waktu Terbaik:

  • Senin-Jumat pagi (08.00-10.00): Antri lebih sebentar
  • Hindari Minggu pagi jika tidak sabar (antri bisa 1 jam lebih)

Resiko Kehabisan:

  • Jika datang sore (setelah pukul 15.00), resiko sudah habis tinggi
  • Lebih aman datang pagi atau siang

2. Siapkan Mental untuk Antri

Antrian Bisa Panjang:

  • Bawa payung atau topi (jika panas)
  • Bawa air minum sendiri (tidak dijual di warung)
  • Ajak teman ngobrol agar tidak bosan

Estimasi Waktu Antri:

  • Hari kerja: 10-20 menit
  • Akhir pekan: 30-60 menit

3. Tentukan Pesanan Sebelumnya

Agar Tidak Bingung Saat Memesan:

  • Pemula: Paket kombinasi 10 tusuk (3 jando + 4 ayam + 3 sapi) + lontong
  • Suka daging: 10 tusuk ayam atau sapi + lontong
  • Petualang: 5 tusuk jando + 5 tusuk ayam/sapi + lontong (jangan 10 tusuk jando semua, bisa eneg)

4. Bawa Uang Tunai

Pembayaran:

  • Hanya terima uang tunai (cash)
  • Tidak ada pembayaran elektronik (e-wallet, kartu debit/kredit)

Siapkan Uang Pas: Rp 30.000 – Rp 50.000 per orang sudah cukup

5. Pilih Tempat Makan

Opsi Tempat Makan:

  • Di kursi kecil pinggir jalan: Pengalaman autentik tapi tidak nyaman (dekat got)
  • Di dalam mobil: Banyak yang parkir dan makan di mobil (lebih nyaman dan bersih)
  • Bungkus pulang: Bawa pulang dan makan di rumah atau hotel

Rekomendasi: Jika bawa mobil, makan di dalam mobil lebih nyaman.

6. Beli Pelengkap

Jangan Lupa:

  • Minuman: Beli dari pedagang air di sekitar
  • Tahu Gejrot: Beli dari pedagang tahu gejrot (enak, wajib coba!)
  • Kerupuk: Tambahan opsional untuk kremesan

7. Foto dan Video

Spot Foto:

  • Foto dengan sate di tangan dengan latar belakang asap panggangan
  • Foto proses pembuatan sate yang dibakar
  • Foto antrian panjang (bukti popularitas!)

Untuk Konten Medsos: Spot yang instagramable meski sederhana

Sate Jando Gasibu buka jam berapa?

Sate Jando Gasibu buka Senin-Jumat pukul 08.00-08.30 WIB, Sabtu-Minggu pukul 07.00 WIB (lebih pagi di akhir pekan). Tutup sehabis dagangan biasanya pukul 16.00-17.00 WIB (hari kerja) atau lebih cepat di akhir pekan (bisa habis pukul 14.00-15.00 jika sangat ramai). Buka setiap hari tanpa libur. Lokasi: Jl Cilaki belakang SMA 20 Bandung, dekat Gedung Sate. Rekomendasi: datang pagi (08.00-10.00) atau siang (11.00-13.00) agar tidak kehabisan dan antri lebih sebentar. Hindari Minggu pagi jika tidak sabar antri (bisa tunggu 1 jam). Warung tidak pindah, masih di lokasi asli Jl Cilaki.

Berapa harga sate jando di Bandung?

Harga Sate Jando Gasibu Bandung: Rp 3.000 per tusuk (sate jando/ayam/sapi semua harga sama). Satu porsi 10 tusuk Rp 30.000. Paket dengan lontong Rp 32.000-35.000. Paket kombinasi 10 tusuk campur (jando + ayam + sapi) + lontong Rp 32.000-35.000 (paling recommended untuk pemula). Pelengkap: bumbu kacang dan sambal gratis, lontong tambahan Rp 2.000-5.000, minuman (beli terpisah dari pedagang lain) Rp 3.000-8.000, tahu gejrot Rp 8.000-10.000. Komposisi: setiap tusuk berisi 3 potong daging dan 2 potong lemak (total 5 potong). Harga terjangkau dibanding restoran, worth it untuk porsi dan rasa.

Sate jando itu daging apa?

Sate jando itu bukan daging biasa, melainkan payudara sapi atau lemak susu sapi (kelenjar susu sapi betina di bagian perut bawah dekat ambing). Tekstur: kenyal-kenyal empuk, tidak lembek seperti lemak biasa, tidak mudah hancur saat dibakar. Rasa: gurih alami dengan sedikit manis dari lemak. Warna: putih kekuningan. Nama “jando” dari bahasa Jawa artinya “payudara/susu”, bukan “janda” (istilah untuk perempuan). Kandungan: tinggi lemak (60-70%), protein sedang, kalori tinggi. Cocok untuk: yang suka tekstur kenyal seperti kikil, babat, sumsum. Tips: jangan pesan 10 tusuk jando semua jika baru pertama kali (bisa eneg), lebih baik kombinasi dengan ayam atau sapi.