5 Kuliner Khas Gunungkidul, Ada yang Ekstrim

kuliner khas gunung kidul

Memperbaiki kulit dengan Skintific

Tiap daerah pasti punya kuliner khas, pun demikian dengan Gunungkidul. Diantara kabupaten di propinsi Yogyakarta ini memiliki keanekaragaman gastronomi yang menarik untuk dicoba. Kuliner khas Gunungkidul menghadirkan menu yang tidak cuma memanjakan lidah, namun juga unik. Katakan saja tiwul, menu dengan bahan utama ketela pohon tersebut memiliki sejarah panjang hingga bertahan sampai saat ini. Atau walang goreng yang cukup ekstrim.

Walang Goreng

 

Kuliner khas Gunungkidul ini terasa ekstrim bagi sebagian orang. Menu belalang goreng atau disebut walang goreng dalam bahasa Jawa cukup populer di sana. Cemilan spesial ini adalah bentuk inovasi dari penduduk setempat dalam mengolah jenis serangga yang kaya kandungan protein ini meski dicap hama bagi petani. Walang goreng memiliki tekstur renyah bercitarasa gurih dan dijual dengan pilihan rasa asin, manis, dan pedas. Pelancong dapat menjumpai makanan khas ini dengan mudah sebab dijual di beberapa tempat misalnya di tempat pengolahannya di antara rumah rumah penduduk, warung tepi jalan, sampai toko oleh-oleh pun menyediakan. Harga walang goreng cukup murah untuk digunakan sebagai oleh-oleh orang rumah.

Tiwul

 

Penduduk Gunungkidul lazim mengkonsumsi tiwul sebagai menu keseharian mereka. Kuliner khas Gunungkidul ini dibuat dari ketela pohon yang setelah dikupas kemudian dirajang memanjang dan dijemur sampai kering yang dinamakan gaplek. Gaplek kemudian diproses menjadi hidangan yang bisa dimakan untuk pengganti nasi. Singkong adalah tanaman yang dibudidayakan para petani Gunungkidul. Makanan ini sudah mulai ada di Gunungkidul dari tahun 1930an. Ketela pohon bisa tumbuh subur di wilayah kering seperti di Gunungkidul ini.

NIVEA Paket hemat isi 2

Citarasa tiwul yang kering kemudian disiasati menggunakan beraneka bahan lain diantaranya kelapa parut, gula merah hingga gula tabur. Beberapa orang mengkombinasikan dengan nasi agar tak mengalami kembung usai memakan tiwul. Kadang tiwul pun ditambahkan tahu, tempe ataupun ikan.

Kicikan

 

Ini adalah kuliner khas Gunungkidul yang dibuat dari daging beserta jerohan bisa dari kambing atau sapi. Kicikan diolah menggunakan bumbu khas yang menghasilkan citarasa gurih menyatu dengan rasa manis. Kicikan sangat disukai warga Gunungkidul termasuk di perantauan. Apabila ingin mencoba  bagaimana citarasa menu kicikan ini, wisatawan bisa mengunjungi pasar desa Karangmojo yang ada hanya di pasaran paing dalam penanggalan Jawa. Kekhasan lain yang menjadikan olahan ini istimewa yaitu dihidangkan bersama nasi hangat ditambah sambal bawang kemudian dikemas dengan daun jati.

Lombok Ijo

 

Kuliner khas Gunungkidul berikutnya yang juga terkenal ialah sayur Lombok Ijo. Pas dengan nama menu yang digunakan, sayur tersebut dimonopoli rajangan lombok ijo lalu dipadukan dengan irisan tempe. Kemudian diolah bersama santan ditambah berbagai bumbu lain. Sepintas serupa dengan sayur lodeh di daerah lain. Disajikan komplet beserta nasi merah, trancam, gudeg daun pepaya,  tahu dan tempe bacem, serta empal goreng.  Hidangan lengkap khas Gunungkidul ini dapat dipesan di beberapa restoran di daerah tersebut.

Pathilo

 

Sudah sejak lama kabupaten Gunungkidul dikenal menjadi produsen singkong atau “telo” bermutu bagus. Kebanyakan penduduk Gunungkidul membudidayakan ketela pohon di kebun dekat rumah. Karena itu daerah ini pun penduduknya banyak yang mengolah singkong menjadi aneka menu atau cemilan yang enak. Termasuk cemilan yang diproduksi masyarakat di sana yaitu pathilo. Pathilo sendiri berasal dari bahasa Jawa pathi yang artinya sari dan telo yang artinya ketela pohon. Citarasa gurih sekaligus renyah kuliner khas Gunungkidul ini sangat pas bila dijadikan sebagai  pendamping minum teh. Bisa juga sebagai gantinya kerupuk untuk pelengkap saat makan.

garnier Paket hemat isi 2
About Author: